Tepat pukul 18.58 WIB suara adzan
telah berkumandang di masjid dekat rumahku, sejenak obrolanku dengan kakekku
terhenti untuk melaksanakan salah satu perintah Allah yaitu menunaikan ibadah
shalat isya.
Aku segera berwudhu dan bergegas
menuju masjid yang tak jauh (±50m) dari kediamanku. Selaku seorang
muslim, aku tak mau ketinggalan buat menunaikan ibadah shalat berjamaah. Shalat
berjamaah di masjid buat seorang laki-laki lebih utama daripada shalat
sendirian dirumah. Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW berikut ini:
Dari Abdullah bin Umar ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Shalatlah
berjamaah lebih utama dari shalat sendirian dengan 27 derajat.” (HR. Muttafaq ‘alaihi).
Tak lama aku sampai di masjid iqamah pun dikumandangkan…..
Kebetulan imam di masjid dekat
rumahku itu adalah kakekku sendiri. Alhamdulillah aku kebagian di shaf pertama.
Begitu takbir dikumandangkan oleh sang imam Allahuakbar….
Seorang bapak-bapak berada di samping kananku itu bersendawa dengan kencang. Awalnya
aku tak merasa terganggu sama hal itu. Tapi lama-kelamaan si bapak itu bersendawa
secara berlebihan dengan mengeluarkan aroma bawang putih yang sangat tidak
sedap tercium oleh indra penciumanku. Sampai rakaat terakhir aroma itu masih
tercium (lebay sih tapi emang itu
faktanya…).
Aroma tak sedap dari sendawa si
bapak itu sangat mengganggu shalatku dan memancingku buat muntah (Alhamdulillah masih bisa ditahan). Aku tak
habis pikir sama bapak itu, apa iya dia tidak tau dengan sendawanya itu sangat
mengangguku?rasa-rasanya sih dia gak tau
hehe…
Aku pernah membaca sebuah hadits dalam
Shahih Bukhari dan Muslim dari Jabir bin Abdillah, dari Nabi Shalallahu ‘alaihi
wa sallam beliau bersabda:
“Barangsiapa yang makan bawang putih, bawang merah dan bawang bakung,
maka janganlah dia mendekati masjid kami. Sebab sesungguhnya para malaikat
terganggu sebgaimana manusia terganggu darinya”.
Sudah jelas dari hadits diatas
bahwa seorang muslim harus membersihkan mulutnya dari bau yang tidak enak ketika
hendak mendatangi masjid.
Mungkin hal ini sepele tapi
kebanyakan sebagian orang tidak mengindahkannya (mungkin termasuk si bapak itu hehe…). Mudah-mudahan hal ini tidak
akan terulang kembali. Dan semoga hal ini mengingatkan kembali buat diri kita
semua (khususnya si penulis) akan adab selama berada di masjid.
0 komentar:
Post a Comment